Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan semangat para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menegah (UMKM) untuk terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas dalam menjalankan bisnis usahanya. Ada yang menjalankan bisnis di bidang olahan makanan, kerajinan, fashion, dan masih banyak lagi jenis usaha yang dijalankan para pelaku UMKM di Provinsi Banten. Para Pelaku UMKM di Provinsi Banten memiliki optimisme dan semangat berjuang dalam mewujudkan impiannya menjadi pengusaha sukses dan mendunia. Berikut kisah inspiratif dari dua UMKM kebanggaan Kanwil DJBC Banten yang patut disimak.
“Si Pedas Yang Mendunia”
Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit. Mungkin peribahasa tersebut sangat tepat menggambarkan bagaimana usaha yang dijalankan UMKM ini dan bagaimana UMKM ini dapat bertahan di tengah persaingan usaha industri pendukung kuliner. Mungkin juga tidak pernah terbayangkan jika melihat keberhasilan yang diraih setelahnya. Berawal di Bulan April 2013 dengan modal Rp140.000, La Sambal Jowma, begitu nama dagang yang disiapkan oleh ownernya, memulai usahanya berupa olahan makanan yakni bumbu pecel, gado-gado, ketoprak, dan sate.
Siapa yang tidak pernah merasakan bumbu tersebut? Begitu populernya bahan makanan ini sehingga hampir di setiap makanan Indonesia bumbu tersebut dijadikan sebagai pendamping menu utama. Hikmah Saleh Sungkar adalah owner dari Lasambal Jowma mengatakan bahwa awalnya beliau dan keluarga sangat suka dengan bumbu pecal dan gado-gado sehingga setiap pulang dari kampung membawa bumbu pecel dan gado-gado tersebut sampai berkilo-kilo untuk dikonsumsi bersama keluarga dan dibagikan ke tetangga. Dari kesukaan terhadap bumbu pecal dan gado-gado ini kemudian dikelola serius menjadi bisnis keluarga. Menjadi sangat menyenangkan sesuatu yang kita suka dan senangi bisa menghasilkan peluang bisnis yang menguntungkan dan bermanfaat untuk masyarakat sekitar. Dengan bisnis usaha ini, telah membuka lapangan pekerjaan untuk tetangga terdekat. Sampai saat ini, La Sambal Jowma telah memiliki empat karyawan tetap dan menerima karyawan freelance untuk pesanan yang banyak dengan waktu yang singkat.
Mulanya produk ini hanya dititipkan ke tukang sayur di kompleks perumahan dengan jumlah masing-masing 10 buah. “Alhamdullilah, sambal saya habis dalam waktu 3 hari dan saya coba tingkatkan lagi jumlahnya menjadi 3 kali lipat.” ujar Hikmah. Begitulah semangat yang coba dibangun hari demi hari. Dari proses yang dihikmati dan kemajuan- kemajuan kecil yang berarti memberi keyakinan akan impian yang lebih besar.
Jumlah produksi Lasambal Jowna akhirnya bisa menghasilkan jumlah yang fantastis hingga 2 ton per bulan untuk produk industri produk rumah tangga dengan tetap mempertahankan produk yang berkualitas. Produksi sambal ini juga menghasilkan omset ratusan juta rupiah per bulannya. Hal ini sangat didukung dengan kegigihan dan pantang menyerah dari pemilik UMKM ini yang terus berjuang memasarkan produknya ke pasar tradisional, supermarket maupun melalui e-commerce.
Tidak hanya itu, pemasaran produk tersebut sudah berhasil menembus pasar internasional. La Sambal Jowma telah berhasil diekspor ke Arab Saudi dengan volume yang sangat besar dan sudah memiliki buyer tetap. Hikmah sangat berterima kasih kepada Pemerintah khususnya Bea dan Cukai yang telah bersedia mendukung dan melakukan asistensi untuk meningkatkan kontinuitas ekspornya. Hikmah tidak segan berbagi kunci sukses usahanya sebagai pelaku UMKM. Menurut Hikmah kunci sukses adalah memulai dari sekarang dan tekun dalam menjalankan bisnis serta gigih untuk mencoba memasarkan produk kemana saja.
Hikmah berharap produknya diketahui dan dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat lokal bahkan sampai mendunia dan tentunya dapat membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat Indonesia.
“Sundanika, Kopi Andalan dari lndonesia”
Tekad kuat dan keinginan untuk terus belajar tentu sangat diperlukan oleh para pelaku UMKM agar bisa menjadi pelaku ekspor dan memasarkan produknya ke mancanegara. Itulah yang dilakukan Julianti Trisnamawan, owner Sundanika Indonesia. Julianti terjun ke industri kopi karena terinspirasi dari sang kakak yang merupakan penikmat kopi dan sudah berkecimpung sebagai produsen kopi yang selalu berinovasi untuk menciptakan kopi berkualitas tinggi. Julianti juga melihat peluang besar untuk membawa bisnis ini mendunia.
Sundanika Indonesia bergerak di bidang kopi Arabika dan Robusta yang diolah menggunakan basis teknologi untuk menciptakan aroma kopi yang unik dan ciamik diantaranya seperti lova Pineaplle, lova sparkling Apple, Java specialty Orange, dan lova black currant. Sejak menjadi UMKM di Tangerang Selatan, Julianti kemudian mendaftarkan bisnis ini dan bergabung dalam komunitas UMKM di bawah binaan Kementerian Koperasi dan UKM. Sundanika Indonesia kemudian menjadi satu-satunya perwakilan merek kopi Indonesia dalam Expo Coffee, Tea, and Cocoo yang diadakan di Sokolniki, Moskow, Rusia. Di sana, Sundanika Indonesia berhasil menjual 100 pouch dengan total 60 kg kopi yang terdiri dari 9 varian. Di bulan April 2022 menjadi momen penting dalam perjalanan usaha kopi Sundanika Indonesia. Saat itu Sundanika Indonesia mengikuti SpecialtyCoffee di Massachusetts, Boston USA, di mana momen penting tersebut merupakan momen berkumpulnya para buyer yang hadir dari seluruh dunia termasuk buyer besar dari Canada dan USA. Hal ini merupakan kesempatan Sundanika Indonesia memperkenalkan produknya kepada para buyer dari seluruh dunia.
Secara spesifik bijih kopi yang menjadi bahan baku produk kopi yang diproduksi Sundanika Indonesia berasal dari Mandailing, Toraja, Bali, Jawa Barat, Aceh, dan Lampung. Sundanika Indonesia bekerjasama dengan para petani lokal dari daerah-daerah tersebut. Produksinya sendiri dilakukan di Lampung dan Tangerang. Sejauh ini pemasaran produk kopi dengan brand “Sunda Nika, Kopi Asli lndonesia” dengan berbagai varian jenis kopi sesuai daerah asal kopi tersebut, telah dipasarkan di 18 outlet di beberapa kota di Indonesia, khususnya di Jakarta dan Tangerang dan juga pemasaran melalui marketplace.
Bagi Julianti, kunci sukses sebagai UMKM adalah harus terus tetap fokus, kreatif, belajar dari orang yang sukses, terus percaya pasti Tuhan akan membuka jalan, dan tidak menyerah untuk terus maju. Tak lupa juga bahwa untuk mewujudkan mimpi Julianti dibutuhkan dukungan dari banyak pihak, salah satunya adalah Bea dan Cukai.
Saat ini Sundanika Indonesia merupakan UMKM binaan Kanwil DJBC Banten. Kanwil DJBC Banten melihat potensi Sundanika Indonesia untuk berkembang dan menjadi sukses di pasar mancanegara. Kanwil DJBC Banten melakukan asistensi dan edukasi mengenai tata laksana ekspor. Kanwil DJBC Banten siap melakukan asistensi lanjutan dan berkoordinasi dengan instansi maupun pihak-pihak terkait untuk membantu Sundanika Indonesia dalam hal informasi bagaimana mendapatkan akses terkait pembiayaan eskpor, kredit ekspor, peraturan larangan atau pembatasan di negara tujuan ekspor, dan siap melakukan pendampingan pembuatan dokumen eskpor.
Dengan semua pencapaian dan mimpinya, Julianti ingin Sundanika Indonesia dan kopi Indonesia lainnya mampu menembus pasar mancanegara. Cita-cita Julianti bisa menjadi eksportir kopi yang sukses di mancanegara. Semoga mimpi Julianti terwujud dan dapat mengharumkan kopi Indonesia.
Hikmah dan Julianti adalah cerita 2 sosok pelaku usaha UMKM yang pantang menyerah dalam menggapai impiannya. Di tengah gempuran produk impor dan di tengah himpitan pelaku usaha besar mereka tidak menyerah begitu saja. Dari mereka bisa dirasakan semangat yang kuat untuk maju. Bahwa impian bukan sesuatu yang instan yang bisa segera terwujud sangat disadari Hikmah dan Julianti. Mereka sangat menghargai proses. Bahwa perubahan sekecil apapun dalam proses adalah kemajuan yang menjadi pijakan untuk bisa maju selangkah demi selangkah menggapai impian. Di luar sana masih banyak Hikmah dan Julianti yang lain yang tengah berjuang untuk bisa eksis dan dapat bersaing dengan kompetitor domestik maupun internasional. Dengan modal usaha dan pengetahuan tentang manajemen perusahaan yang minim tidak menyurutkan mereka untuk menyerah begitu saja. Kanwil DJBC Banten akan terus mengawal mereka, para UMKM yang memiliki cita-cita dan semangat untuk menjadi eskportir yang sukses.