(Tangerang Selatan, 02/05) Kinerja APBN Provinsi Banten pada triwulan I tahun 2024 menunjukkan hasil yang sangat baik dapat dilihat dari pendapatan negara yang tumbuh positif pada beberapa komponen dan adanya pertumbuhan realisasi belanja negara (yoy).
Hal ini disampaikan oleh para pimpinan Kemenkeu Regional Banten yakni Kepala Kantor Wilayah Bea dan Cukai Banten, Rahmat Subagio; Kepala Kanwil Ditjen Kekayaan Negara Banten, Djanurindro Wibowo; Plt. Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Banten, M. Dody Fachrudin dan Kepala Bidang DP3 Kanwil Ditjen Pajak Provinsi Banten Sonny Agustinus dalam siaran pers yang diselenggarakan secara Hybrid di Aula Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Banten dan Microsoft Teams Meeting pada Selasa, 30 April 2024.
Pendapatan negara Provinsi Banten sampai dengan 31 Maret 2024 mencapai Rp21,84 Triliun, tumbuh 7,87% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Pertumbuhan pendapatan negara ini didukung oleh terakselerasinya pendapatan pada beberapa komponen seperti Pajak dan Bea Cukai, sedangkan PNBP mengalami kontraksi (yoy).
Kepala Kanwil DJBC Banten, Rahmat Subagio menyampaikan informasi tentang pendapatan kepabeanan dan cukai Provinsi Banten hingga 31 Maret 2024. Disampaikan bahwa capaian pendapatan kepabeanan dan cukai periode tersebut sebesar Rp 3,33 triliun, tercapai 22,65% dari target APBN 2024 sebesar Rp14,71 triliun dan tumbuh sebesar 0,37% (y-o-y). Kinerja pendapatan kepabeanan dan cukai ini tumbuh positif hingga triwulan 1 tahun 2024.
Rahmat menjelaskan, penerimaan kepabeanan dan cukai ini terdiri dari bea masuk, cukai, dan bea keluar. Bea masuk mencapai Rp 2,67 triliun, tumbuh 1,66% (yoy), dipengaruhi kinerja impor nasional, terutama impor komoditi konsumsi, kebutuhan perdagangan dan industri. Cukai mencapai Rp 659,38 miliar, tumbuh 9,36% (yoy), didorong peningkatan volume produksi minuman mengandung etil alkohol golongan B yang disertai kenaikan tarif Cukai MMEA 20% (rata-rata tertimbang). Bea keluar mencapai Rp0,719 Miliar, turun 51,64% (yoy), dipengaruhi jumlah produksi dan fluktuasi harga komoditas kelapa sawit dan produk turunan pengolahannya.
Rahmat juga menyampaikan informasi tentang kinerja neraca perdagangan Provinsi Banten hingga Maret 2024. Neraca perdagangan Maret 2024 berada pada angka USD -1,99 Miliar atau menguat 7,4% dibandingkan bulan Februari 2024 (USD -2,15 Miliar), sementara jika dibandingkan dengan Maret 2023 (USD -1,86 Miliar) menurun sebesar 7,12%.
Kenaikan neto neraca perdagangan bulan Maret 2024 tersebut disebabkan oleh kenaikan eksportasi pada komoditi: logam mulia dan logam yang dipalut dengan logam mulia; perhiasan, barang hasil tempaan pandai emas dan perak serta batang lainnya; HRC; yang lebih tinggi dibandingkan kenaikan importasi pada komoditi: Minyak Mentah dan Turunannya; Telepon; alat optik.
Pada kesempatan ini juga, Perwakilan Kementerian Keuangan Banten berkesempatan melaksanakan penyaluran bantuan sekaligus pelaksanaan sosialisasi cukai kepada masyarakat di Desa Wargasara, Pulau Tunda, Banten dan dihadiri langsung oleh Pimpinan / Perwakilan Unit Eselon II Kementerian Keuangan Banten.
Kegiatan ini merupakan wujud dari kepedulian Kementerian Keuangan terhadap masyarakat dan bentuk sinergi kolaborasi Kementerian Keuangan Satu pada Perwakilan Kementerian Keuangan Banten dalam bentuk Bakti Sosial dan Sosialisasi kepada masyarakat. Adapun bantuan yang disalurkan dalam bentuk kebutuhan bahan pokok dan sembako sebanyak 100 paket.
Diharapkan dengan kegiatan ini memberikan impact positif bagi masyarakat yang menerima sekitar dan tentunya agar keberkahan selalu mengiringi langkah kita semua dalam bekerja dan berkontribusi bagi negeri.