Kinerja APBN Banten Tahun2023 Memuaskan, Bea Cukai Banten Semakin Tingkatkan Pelayanan dan Pengawasan di sisi Kepabeanan dan Cukai

(Tangerang Selatan, 29/01) Dalam menghadapi situasi yang penuh risiko akibat fluktuasi kondisi global, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2023 memegang peran krusial sebagai Shock Absorber untuk merespons dampak dari ketidakstabilan ekonomi global. Kinerja yang tangguh dari APBN tahun 2023, didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat, akan menjadi fondasi yang kokoh untuk mencapai tujuan pembangunan pada tahun 2024.

Berkat upaya keras APBN, pertumbuhan ekonomi Banten di tahun 2023 (Q1-Q3) mencapai 4,80%, sementara tingkat inflasi berhasil dijaga dan terkendali, mengalami tren penurunan sepanjang tahun. Akselerasi belanja negara menjadi manifestasi dukungan penuh APBN dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat, percepatan pembangunan infrastruktur dan konektivitas, pelaksanaan kebutuhan agenda Pemilu 2024, serta meredam dampak El Nino dan stabilisasi harga.

Peran strategis APBN di Banten dalam mendukung perekonomian Banten Tahun 2023 disampaikan oleh para pimpinan kantor wilayah Kemenkeu di Banten, antara lain Kepala Kanwil DJPb Provinsi Banten, Sugiyarto; Kepala Kanwil DJP Provinsi Banten, Cucu Supriyatna; Kepala KPU Bea dan Cukai Soekarno Hatta, Gatot Sugeng Wibowo, dan Kepala Kanwil DJKN Provinsi Banten, Djanurindro Wibowo pada konferensi pers APBN Kita Provinsi Banten yang diadakan oleh Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Banten di Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Soekarno-Hatta Tangerang, pada tanggal 29 Januari 2023 yang dipimpin  oleh Kepala Kanwil DJBC Banten, Rahmat  Subagio.

Disampaikan bahwa realisasi belanja negara di Provinsi Banten tahun 2023 mencapai 98,82% dari pagu anggaran. Angka tersebut lebih tinggi dari realisasi belanja negara tahun 2022, yang hanya 97,81% dari pagu. Dari total realisasi belanja negara sebesar 27,15 triliun rupiah, sebagian besar berasal dari transfer ke daerah, yaitu sebesar 17,36 triliun rupiah. Sisanya, sebesar 9,79 triliun rupiah, berasal dari belanja pemerintah pusat. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa belanja negara di Banten tahun 2023 mengalami peningkatan yang signifikan.

Dalam kesempatan ini juga, Kepala Kantor Wilayah DJBC Banten, Rahmat Subagio dan Kepala KPU Bea dan Cukai Tipe C Soekarno Hatta, Gatot Sugeng Wibowo menyampaikan kinerja penerimaan kepabeanan dan cukai di wilayah Banten pada tahun 2023. Penerimaan mencapai 13,43 triliun rupiah, atau 94,12% dari target 14,27 triliun rupiah, dengan pertumbuhan 4,58% dibandingkan tahun 2022.

Penerimaan terdiri dari bea masuk (10,4 triliun rupiah, tumbuh 1,06%, kontribusi 78,00%), cukai (2,9 triliun rupiah, tumbuh 22,62%, kontribusi 21,95%), dan bea keluar (6 miliar rupiah, turun 91,66%, kontribusi 0,04%). Bea masuk dipengaruhi oleh impor barang konsumsi dan bahan baku industri, cukai dipengaruhi oleh industri rokok elektrik, tarif cukai hasil tembakau, produksi minuman beralkohol, dan pengawasan cukai, dan bea keluar dipengaruhi oleh produksi dan harga kelapa sawit.

Neraca perdagangan di wilayah Banten pada Desember 2023 menguat 12% dibandingkan Desember 2022, yaitu USD -2,28 miliar. Hal ini disebabkan oleh penurunan impor minyak mentah, logam mulia, dan kendaraan udara, yang lebih besar daripada penurunan ekspor HRC, kapal, dan besi baja.

Namun, dibandingkan November 2023, neraca perdagangan pada Desember 2023 menurun 15%, yaitu USD -3,13 miliar. Hal ini disebabkan oleh penurunan ekspor barang cetakan dan perhiasan, dan peningkatan impor peranti lunak dan logam mulia.

Bea Cukai juga memberikan insentif fiskal untuk dunia usaha di Provinsi Banten berupa fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor dengan nilai pembebasan sebesar Rp 535,08 miliar dan nilai pengembalian sebesar Rp59,4 miliar pada periode Januari sampai dengan Desember 2023.

“Kami terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan dan pengawasan terhadap kegiatan impor, ekspor, dan cukai di wilayah kami. Kami juga berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mendukung program pemerintah melalui fasilitas kepabeanan dan cukai bagi sektor-sektor yang membutuhkan,” ujar Rahmat  Subagio.

Kanwil Bea Cukai Banten akan terus mengupayakan peningkatan penerimaan negara dari sektor penerimaan bea masuk dan cukai, dengan melakukan peningkatan kualitas pelayanan, peningkatan kemampuan sumberdaya manusia dan peningkatan pengawasan. Disamping itu dalam rangka mendorong peningkatan penerimaan devisa melalui ekspor, Kanwil Bea Cukai Banten mengupayakan peningkatan pelayanan kepada para stakeholdernya khususnya yang berorientasi ekspor yang menggunakan fasilitas kepabeanan dan cukai. Hal ini dilakukan dengan terus melakukan asistensi kepada para pengusaha dimaksud, agar permasalahan yang dihadapi dapat segera dicarikan jalan keluarnya.

Leave a Reply