Kepala Kanwil Bea Cukai Provinsi Banten, Rahmat Subagio menyatakan, focus group discussion (FGD) bersama Asosiasi Pengusaha Kawasan Berikat (APKB), sebagai bagian sinergitas antara lembaga pemerintah, dengan pelaku usaha. FGD yang membahas persiapan penerapan CEISA 4.0 itu, Rahmat berharap agar terbangun komunikasi dan tindak lanjut atas masalah-masalah yang ada.
“Sebagai bentuk komitmen Kanwil Bea Cukai Banten, untuk senantiasa memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan pengguna jasa di wilayahnya,” kata Rahmat dalam rilisnya, Senin 30 Oktober 2023. Lewat FGD itu, tambah Rahmat, terbangun hubungan kerja sama yang lebih erat dan harmonis, untuk menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif.
“Dengan FGD ini, dapat tercipta komunikasi dan hubungan kerja sama yang lebih erat, antara Bea Cukai Banten dan para pengguna jasa,” tegasnya. Sehingga tercipta iklim investasi yang lebih kondusif, guna mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah Banten dan sekitarnya,” tukas Rahmat. Senada, Ketua APKB Provinsi Banten Ahmad Matien mengatakan, dengan FGD bersama Bea Cukai itu, para pengusaha berikat juga mendapatkan informasi utuh, terhadap penerapan CEISA 4.0.
“Kegiatan ini sebagai bentuk dukungan APKB kepada Dirjen Bea Cukai, terkait implementasi CEISA 4.0 dan pelaksanaan monitoring dan evaluasi,” ujar Ahmad. Monitoring dan evaluasi Tempat Penimbunan Berikat (TPB) melalui FGD itu, lanjut Ahmad, para pengusaha dapat memahami dan mengerti saat CEISA 4.0 diterapkan. “Sehingga seluruh anggota APKB, mendapatkan informasi dan pemahaman yang sangat baik terhadap hal tersebut (penerapan CEISA 4.0),” tandasnya.
Hadir dalam FGD, Ketua APKB Pusat Ade Rifat Sudrajat, Direktur Fasilitas Kepabeanan Padmoyo Tri Wikanto. Sebagai narasumber dalam FGD, Kasubdit TPB Esti Wiyandari, Kasi Kawasan Berikat, Yomi Burhanudin. Serta Kasi Evaluasi dan Harmonisasi Kebijakan Fasilitas TPB Arif Yanto, dan Kasi Manajemen Layanan dan Teknologi Informasi Oky Singgih Nugroho.