Tangerang Selatan, 30 Agustus 2023. Kementerian Keuangan Satu Banten melalui ruang zoom menyampaikan kinerja Kemenkeu Banten dalam Konferensi Pers ALCo Regional Banten s.d 31 Juli 2023 pada Rabu 30 Agustus 2023.
Asset Liability Committee (ALCo) merupakan salah satu organ yang memiliki tugas penting dalam melaksanakan penyusunan konsep proyeksi realisasi dan rekomendasi langkah-langkah mitigasi risiko penerimaan, belanja, pembiayaan, dan kebutuhan kas. Hasil kerjanya selalu disampaikan kepada masyarakat dalam kegiatan konferensi pers.
Kepala Kanwil DJPb Banten, Sugiyarto, selaku Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Banten membuka konferensi pers. Salah satu materi yang disampaikan terkait Belanja Pemerintah Pusat. “Realisasi sampai dengan 31 Juli 2023 mencapai 14,63 Trilyun Rupiah atau 56,48% dari pagu, atau tumbuh 6,61%.” Papar Sugiyarto. Selanjutnya dalam penjelasan berikutnya “Belanja tersebut terdiri dari Belanja Kementerian Lembaga 4,74 Trilyun (50,31% dari pagu) atau tumbuh 5,00%, dan Belanja TKD sebesar 9,89 Trilyun (60,00% dari pagu) atau tumbuh 7,39%”.
Sementara itu Kepala Kanwil Bea Cukai Banten Rahmat Subagio menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan penerimaan kepabeanan dan cukai. “Hingga akhir bulan Juli 2023, realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai mencapai Rp7,32 triliun atau sebesar 57,32 % dari target, dan mengalami pertumbuhan sebesar 4,07 % (yoy). Capaian realisasi penerimaan komponen Kepabeanan dan Cukai secara nominal bersumber dari penerimaan Bea Masuk (BM) Rp5,88 Triliun, Cukai Rp 1,43 Triliun, dan Bea Keluar (BK) Rp5,39 miliar.” Papar Rahmat.
Dalam releasenya dijelaskan bahwa kinerja komponen penerimaan Kepabeanan dan Cukai yang bersumber dari penerimaan Bea Masuk (BM) dan Cukai masing-masing tumbuh positif 2,16 persen (yoy) dan 18,17 persen (yoy). Sedangkan Bea Keluar (BK) terkontraksi 91,64 persen (yoy). Kinerja positif Bea Masuk didorong oleh membaiknya kinerja impor nasional, terutama kebutuhan bahan baku Industri, barang modal dan barang konsumsi.
Kemudian penerimaan Cukai tumbuh positif dipengaruhi oleh pertumbuhan industri Rokok Elektrik serta kebijakan tarif cukai Hasil Tembakau, peningkatan volume produksi Minuman Mengandung Etil Alkohol (MMEA), dan juga extra effort kegiatan pengawasan di bidang Cukai yang dilakukan oleh unit penindakan dan pengawasan.
Kepala Kanwil Bea Cukai Banten juga menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan fasilitas yang diberikan kepada perusahaan-perusahaan pengguna fasilitas di wilayah kerjanya. “Di bawah pelayanan dan pengawasan kami terdapat 257 perusahaan penerima fasilitas, antara lain penerima fasilitas Kawasan Berikat (KB) dan Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE). Nilai Ekspor dari perusahaan penerima fasilitas KB dan KITE pada bulan Juli 2023dibandingkan Juni 2023 naik 5%. Kinerja ekspor dari perusahaan KB-KITE pada industri pakaian pria, barang dari tembaga, dan semi manufaktur, mengalami kenaikandibandingkan bulan Juni 2023.” Lanjut Rahmat.
Menutup paparannya, Rahmat Subagio juga menyampaikan update “Januari sampai dengan Juli 2023 insentif fiskal untuk dunia usaha yang telah diberikan terdiri dari nilai pembebasan (KITE) sebesar Rp311,9 miliar dan nilai pengembalian (KITE) sebesar Rp32,7 miliar. Nilai pembebasan dan pengembalian ini berkontribusi kepada peningkatan ekspor yang tadi saya sebutkan diatas.”
Bea Cukai Banten berkomitmen untuk bekerja dengan sungguh-sungguh dan amanah, khususnya dalam melaksanakan tugas dan fungsinya mengumpulkan penerimaan negara baik lewat penerimaan bea masuk, cukai dan pungutan dalam rangka impor lainnya. Namun tetap berusaha mendorong pertumbuhan industri dalam negeri melalui fasilitas-fasilitas yang diberikan, serta meningkatkan pengawasan untuk memastikan hak-hak keuangan negara tetap terpenuhi.